Skip to main content

Sispala Peringati Hari Gerakan Satu Juta Pohon Internasional

Penanaman 1000 Pohon
Siswa Pecinta Alam Lingkar Generasi Hijau (SISPALA LGH) SMA Ma'arif 1 Sukatani Kalianda Lampung Selatan.


Lampung Selatan - Siswa Pecinta Alam Lingkar Generasi Hijau (SISPALA LGH) SMA Ma'arif 1 Sukatani Kalianda Lampung Selatan, memperingati hari Gerakan Satu Juta Pohon Internasional, dengan menanam pohon di sekolah mereka.

Kegiatan ini bentuk kepedulian SISPALA LGH SMAM SAKA, atas ketidakseimbangan lingkungan hidup di Lampung, terutama di lingkungan sekolah. Ketidakseimbangan ini dirasakan ketika kemarau, lingkungan sekolah itu kekurangan air, dan merasakan udara panas.

“Melihat kondisi ini, kami akan selalu memanfaatkan momentum hari yang berkaitan dengan lingkungan hidup untuk menanam. Kami dari Gerakan Sispala LGH SMAM SAKA, juga akan melakukan sosialisasi ke desa-desa untuk melakukan penghijauan,” kata Fahrul Ulum, M.Pd. Kepala Sekolah SMA MAARIF 1 Sukatani Kalianda Lampung Selatan, Rabu (10/1-2018).

Dikatakannya, bisa juga lihat di sekolah-sekolah dan desa-desa sudah sangat sedikit ruang hijaunya. Untuk itu, Fahrul berharap kegiatan ini bisa di lakukan serentak oleh sekolah lain, dan mengajak semuanya untuk menyelamatkan lingkungan.

“Apalagi pohon yang ditanam ini memiliki banyak manfaat bagi manusia dan juga mahluk hidup lainnya,” tegasnya. 

Ketua SISPALA LGH SMAM SAKA, Lilis Kurniasih mengungkapkan, bahwa setiap tanggal 10 Januari, masyarakat yang ada di dunia memperingati "Hari Sejuta Pohon Internasional". 

“Kami dari organisasi Ektrakukikuler Sispala LGH melaksanakan kegiatan pembibitan dan penanaman bibit duren, mangga dan ketapang dalam rangka memperingati hari sejuta pohon,” ujarnya.

Penyelenggara kegiatan ini dilaksanakan oleh SISPALA LGH SMAM SAKA, dengan melibatkan Perwakilan Perguruan Silat TTKKDH SMAM SAKA, Wanacala Lampung dan KPH XIII Gunung Rajabasa, Way Sekampung, Batu Serampok.

Ditambahkan Fahrul, yang penting bukan hanya menanam, tapi menjamin bibit yang ditanam itu jadi, tumbuh, bisa dipanen, dan bisa diolah menjadi sebuah produk. “Dan yang lebih penting lagi siswa/i mampu mengetahui manfaat tanaman yang telah di tanamnya,” katanya. (Hn)

Facebook comments