Skip to main content

Direktur RSUD Dr. H. Bob Badzar, SKM Tuduh Bos Media Dalang Kericuhan, Redaksi: Pejabat Sesat Pikir!

Direktur RSUD Dr. H. Bob Badzar, SKM Tuduh Bos Media Dalang Kericuhan, Redaksi: Pejabat Sesat Pikir!
Direktur RSUD Dr. H. Bob Badzar, SKM Tuduh Bos Media Dalang Kericuhan, Redaksi: Pejabat Sesat Pikir!

LAMPUNG SELATAN - Direktur RSUD dr. Bob Bazar Kalianda dr. Reny Indrayani menuduh CEO PT. Tiga Pena Multimedia (TPM) Khairil Adha sebagai dalang dari kericuhan yang terjadi di rumah sakit.

Kericuhan itu terjadi di pintu gerbang RSUD Bob Bazar pada Kamis (6/2/2025) siang.

Tuduhan itu disampaikan Reny saat dikonfirmasi Tiga Pena Indonesia mengenai keributan yang terjadi antara masyarakat yang menjadi juru parkir di rumah sakit dengan pihak vendor baru.

Alih-alih mendapat jawaban terkait kronologis peristiwa ataupun penyebab sehingga terjadi sebuah kericuhan, pernyataan Reny malah menyimpulkan bahwa biang kerusuhan yang terjadi itu didalangi Khairil Adha.

"Bukannya sudah tau siapa dalangnya. Sehari sebelumnya, hari rabu siang kemarin dia sudah ngancam-ngancam saya kok. Ya, orang di Kedaton lah mas," kata Reny kepada Tiga Pena Indonesia melalui pesan Whatsapp.

Menurut Reny, kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polisi. Bahkan, Reny menyebut bahwa Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin telah bersedia untuk menindaklanjuti persoalan tersebut.

"Sudah dilaporkan ke polisi bahkan kapolres sudah bilang ke saya untuk di tindak lanjuti," ucapnya.

Tiga Pena Indonesia cukup terkejut dengan pernyataan pemimpin rumah sakit plat merah tersebut.

Dengan metode wawancara, wartawan Tiga Pena Indonesia memperjelas maksud dari pernyataan dalang yang dimaksud.

"Tanya aja sama CEO Tiga Pena. Banyak saksi nya dan bukti CCTV sudah disertakan ke polisi. Iya mas jelas-jelas yang maju dia kok," kata Reny yang menyimpulkan bahwa dalang dari keributan tersebut adalah CEO TPM Khairil Adha.

Reny menyerahkan sepenuhnya persoalan keributan di RSUD kepada aparat kepolisian. 

"Kita serahkan ke APH aja mas. Biar premanisme di sekitar RS tidak ada," tutupnya.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi (Pemred) Tiga Pena Indonesia Edwin Apriandi menegaskan bahwa apa yang disampaikan Direktur RSUD dr. Bob Bazar tersebut merupakan tuduhan yang serius.

Selain bisa mencemarkan nama baik seseorang dan lembaga, tuduhan bahwa CEO TPM sebagai dalang dari keributan merupakan sesat fikir dan ketidakcakapan seorang pejabat negara.

Sebagai seorang direktur, kata Edwin, dr. Reny Indrayani semestinya bisa melakukan cek, ricek dan croscek sebelum membuat pernyataan.

"Terus terang saya terkejut dengan apa yang disampaikan. Tidak mencerminkan seorang pejabat yang kapabal. Apakah yang bersangkutan bisa membuktikan pernyataannya?," sesal Edwin.

Edwin sendiri memastikan dan menjamin bahwa CEO TPM Khairil Adha tidak terlibat dalam kerusuhan yang terjadi. 
"Saya pastikan tidak. Saat kerusuhan beliau itu sedang puasa Kamis. Saya sudah tanya dia (Khairil Adha), tahu ada kerusuhan juga pada sore hari sebelum Maghrib," jelas Edwin.

Edwin meminta Reny untuk bisa menjelaskan kepada publik mengenai pernyataannya soal tuduhan tersebut.

"Apa yang disampaikan itu merupakan kedangkalan berpikir seorang pejabat dalam menghadapi masalah. Hanya bisa menuduh tanpa melalukan observasi yang komprehensif terhadap persoalan yang dihadapi. Model pejabat yang hanya menyalahkan bawahan saat ada persoalan. Dan berada didepan saat ada keuntungan," katanya.

Diketahui Khairil Adha merupakan pengusaha yang mengakuisisi saham TPM, perusahaan yang menjadi pondasi media Tiga Pena Indonesia pada Desember 2024 lalu. 
Melalui proses akuisisi saham yang mayoritas, pengusaha lokal itu menjadi leader dalam managemen di perusahaan startup (rintisan) media Tiga Pena Indonesia.

Selama bergabung dalam TPM, Khairil Adha tidak pernah mencampuri urusan redaksi. Ia menyerahkan sepenuhnya keredaksian kepada jajaran redaksi dan tim Tiga Pena Indonesia. ***

Facebook comments