Bengkulu - DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bengkulu menyatakan menolak program "Full Day School" yang dicanangkan Mendikbud RI. Ketua DPW PKB Bengkulu Herliardo tegas menolak "Full Day School". Ia beralasan usia anak-anak bukanlah usia pekerja. "Pekerja saja waktu normal bekerja 6 jam sehari, ini anak-anak, jelas tidak bagus untuk perkembangan fisik dan mentalnya. Mereka juga butuh waktu lain untuk bermain, istirahat siang dan beraktifitas diluar mengembangkan potensi juga bakatnya," kata Herliardo, Selasa (8/8/2017).
Dengan "Full Day School", anak-anak nantinya akan kehilangan masa-masa dimana ia menjadi seorang anak. "Ada hal-hal yang harus dipahami secara psikologi, bahwa orang pintar tidak mesti lahir dan terbentuk dari sekolah formal. Ini terbukti, contohnya pesantren-pesantren yang menerapkan pendidikan non formal juga mampu mengembangkan dan membentuk generasi cerdas berkualitas," paparnya.
Herliardo mengajak masyarakat memahami dunia anak-anak berbeda dengan dunia dewasa. "Anak-anak jangan dididik dalam tekanan. Itu tidak bagus. Berikan waktu yang adil dan proporsional, ada saatnya belajar mengisi otak, juga ada saatnya untuk mengisi hati mereka. Selain itu, dunia anak-anak memiliki kekhasan yang hanya bisa dirasakan diwaktu menjadi anak, yaitu bermain, biarlah anak berkembang natural tanpa paksaan," pungkasnya. (BTD)
PKB Bengkulu Tolak "Full Day School"
Ketua DPW PKB Provinsi Bengkulu, Herliardo, S. Ag
Facebook comments