Naiknya harga beberapa bahan makanan seperti daging ayam ras, Bawang Putih, beras, cabe merah, ikan mujair dan telur ayam ras memberikan andil tertinggi mempengaruhi laju inflasi Kota Bengkulu dibandingkan komuditas lainnya pada bulan Mei 2017.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu menyebutkan pada bulan Mei 2017, Kota Bengkulu mengalami inflasi sebesar 0,56 persen. Inflasi terjadi pada 6 kelompok pengeluaran, di mana kelompok bahan makanan mengalami Inflasi tertinggi sebesar 1,09 persen, selanjutnya diikuti kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,94 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,42 persen, kelompok sandang sebesar 0,18 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,07 persen, dan terakhir kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,04 persen. Sedangkan 1 kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi terjadi pada kelompok Kesehatan sebesar -0,11 persen.
Berdasarkan perubahan harga yang terjadi pada setiap kelompok komoditi tersebut, masing-masing kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi sebagai berikut, kelompok bahan makanan memberikan inflasi tertinggi sebesar 0,2642 persen, transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,1847 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,0884 persen, kelompok sandang sebesar 0,0094 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,0070 persen, dan terakhir kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0057 persen. Sedangkan andil kelompok pengeluaran kesehatan yang mengalami deflasi sebesar -0,0041 persen.
Dengan inflasi sebesar 0,56 persen pada bulan Mei 2017 ini, maka besarnya inflasi tahun kalender (laju inflasi) sebesar 1,69 persen, dan juga inflasi tahunan (year on year) tercatat sebesar 6,25 persen. Tanpa perhitungan angkutan Udara, besaran inflasi untuk kota Bengkulu sebesar 0,39 persen.
Facebook comments